RUMUS AGAR HIDUP
LEBIH MULIA
Sebut saja namanya RAHMAT ADI PUTRA, seorang guru juga. Saya mengenalnya kira-kira tahun 2007. Sejak itu kami sering bersama, bahkan sering tidur bersama di kantor SD, maklum saat itu belum menikah jadi jarang tidur di rumah orang tua. Selain itu kami juga bersama dalam membina olimpiade MIPA. Orangnya sangat bersahaja dan apa adanya. Senyum di wajahnya selalu menghiasi setiap berjumpa dengan orang lain (bahkan karena seringnya senyum dia terkenal dengan sebutan senyum pepsodent -maaf pak -). Sikap lain yang saya salut padanya adalah dia orang yang pekerja keras. Kejujuranya bisa diandalkan. Ayah dan ibunya bekerja di lingkungan dunia pendidikan, ibunya seorang guru dan ayahnya staf UPT Pendidikan.
Siswanya sering menyebutnya P. NUR, kok PAK NUR kan namanya RAHMAT ADI PUTRA? Iya, karena nama lengkapnya NUR RAHMAT ADI PUTRA. Teman yang satu ini luar biasa rasa solidaritas dan kesetiakawannya, jiwa sosialnya sangat tinggi sehingga banyak teman yang menyukainya. Setiap teman butuh padanya dengan setia dia akan segera datang layaknya seorang petugas pembantu umum.
Seperti kemarin tanggal 01 Oktober 2010 kira-kira pukul 15.00 WIB, saat saya serius perbaiki blog sekolah. Tiba-tiba dia telfon, kira-kira begini isinya “Pak, darah pean apa? Adiknya Pak Inggit sedang kritis di RSU, kalau darah pean O segera datang ke PMI, sekarang juga!” ternyata dia sedang membantu teman menggalang darah O karena adiknya lagi kritis terkena infeksi lambung. Setibanya di PMI saya lihat dia mondar-mandir sambil bingung mencari daftar nama di hpnya untuk dimintai bantuan donor darah. sampai adzan magrib dikumandangkan dia masih sibuk di PMI. Istrinya yang lagi hamil dia tinggalkan di rumah sendirian. Tidak sampai di situ saja, setelah didapatkan darah 5 kantong dia masih menunggu dan membantu menjaga di RSU sampai larut malam.
Kejadian di atas hanya satu dari berbagai kerelaan, keikhlasan, dan kesetiaan dia dalam membantu orang lain. Di era serba maju dan orang cenderung mementingkan diri sendiri dan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Di masa orang selalu berfikir waktu adalah uang. Ternyata masih ada orang yang sudi dengan ikhlas dalam dunia sosial yang tidak semua orang mampu melakukannya. Salah satunya adalah P. NUR teman saya ini.
Semoga sepenggal peristiwa ini mampu menginspirasi kita bahwa di balik kesibukan kita, di balik beragam kebanggaan kita, atau bahkan di balik kemewahan anda, harusnya kita masih memiliki ruang untuk berbuat kebaikan. Kita masih punya waktu untuk memberikan seyum dermawan kepada pengemis atau orang yang lagi kelaparan di pinggir jalan.
Kami juga mengucapkan terima kasih atas kemuliaan sahabat-sahabat yang kemarin sudi memberikan darahnya kepada adik teman Pak NUR yang lagi menggelepar meregang nyawa di kamar rumah sakit. Semoga Allah memberikan kesehatan dan kemuliaan kepada anda.
Perubahan menuju lebih baik harus tetap kita lakukan meski hanya memberikan senyuman kepada orang yang sedang dirundung kegalauan.
**** karena ada permintaan dari teman nama saya ganti, bukan sebenarnya ***
Recent Posts :
#1 by Saipuddin on 10 2010, 2010 - 05:23
iya mas, mudah-mudahan konsisten jadi orang baik.
Masalah pujiannya terims banyak, kalau pak guru dari dulu sudah keren.
#2 by Oci on 8 2010, 2010 - 19:52
salam kenal …
#3 by bchree on 9 2010, 2010 - 12:09
senang berkenalan dengan anda, trims da mampir, sy tunggu kenjungan selanjutnya ….
#4 by kemilauStardust on 7 2010, 2010 - 11:43
“harusnya kita masih memiliki ruang untuk berbuat kebaikan”
seharusnya 🙂
#5 by bchree on 7 2010, 2010 - 15:00
benar mbak, kok lama ngak da kabarnya?
#6 by nymph34 on 7 2010, 2010 - 11:15
waahh.. salut buat bapak nur.. semoga banyak juga yang membantu beliau..
hidup memang lebih berarti jika kita saling berbagi.. 🙂
#7 by bchree on 7 2010, 2010 - 14:57
hidup lebih berarti jika saliang berbagi ….
semoga selalu menghiasi hidup kita setiap saat
#8 by Alam on 7 2010, 2010 - 07:46
hebat.. 😀 salam kenal mas..
#9 by bchree on 7 2010, 2010 - 14:56
siapa yang hebat? mas alam yach heeeee …
salam kenal juga!
#10 by Saipuddin on 6 2010, 2010 - 16:56
memang susah cari orang seperti itu lagi, juga seperti yang sebelumnya guru dipecat kareng jujur.
#11 by bchree on 6 2010, 2010 - 17:03
iya mas, yuk jadi yang baik aja
wah, mas udin skrg tambah keren aja yach …
#12 by ummurizka on 6 2010, 2010 - 13:09
betul pak dizaman yang semuanya dihitung dengan materi, menjadikan kepedulian terhadap sesama perlahan-lahan pudar, dari kisah pak nur ternyata masih ada orang yang peduli terhadap orang lain, semoga kita menjadi insan yang selalu peduli n empati terhadap penderitaan sesama meski dunia berubah. amin.
#13 by bchree on 6 2010, 2010 - 14:51
semangat ummu!!
#14 by sugeng prayitno on 5 2010, 2010 - 14:47
hidup mulia i like this..salam kenal juga.
#15 by bchree on 7 2010, 2010 - 14:55
senang berkenalan dengan anda pak!
#16 by Erdien | Sundagasik on 4 2010, 2010 - 21:56
Orang mulia hidupnya pasti abadi. Walaupun nantinya ia sudah tiada pasti akan tetap dikenang.
Mago makin banyak di dunia ini orang-orang mulia itu, amin!
#17 by bchree on 7 2010, 2010 - 14:54
mudah2an mas erdien juga seperti itu.amiin
#18 by My Friend on 4 2010, 2010 - 18:41
Ketika amal telah tertunai
jadilah diri sepenuh arti
diri tidak lagi kaku oleh ujian diri
namun ujian hamba lain silih diganti
Tuhukah anda
setiap diri diciptakan dalam masalah
anda tinggal pilih !
anda diuji dengan diri ataukah
anda diuji dengan masalah orang lain
Pulau Timur
#19 by bchree on 6 2010, 2010 - 14:09
bagus juga puisisnya …
pulau timur, sepertinya q kenal ni, siapa ya???
#20 by bayuputra on 4 2010, 2010 - 14:31
Salam kenal dari Kalimantan Tengah.
#21 by bchree on 4 2010, 2010 - 16:43
senang berkenalan dengan mas bayu
#22 by bayuputra on 4 2010, 2010 - 14:24
jadi ingin sekali bertemu dengan mas Nur Rahmat.
#23 by bchree on 7 2010, 2010 - 14:53
bisa berkunjung ke alamatnya pak http://www.enjangpagi.wordpress.com